Pendidikan

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Selamat Malam...

Perkenalkan, nama saya Egyp Ramadhani. saya lahir di Jakarta, 21 Januari 1997 (yes! bentar lagi gue Officially Legal Age!! HAHAHA) saya bisa dibilang Asli Jakarta. which is gue lahir di jakarta dan kedua orang tua gue lahir di jakarta juga. jadi gue sebelum berbentuk zygot pun emang sudah bakalan di jakarta. gue 3 bersaudara. gue TK yaitu di TK Islam Bakti 3 (Jatinegara, Jakarta Timur), SD gue setiap 2 tahun sekali pindah SD pertama gue di SDN Cipinang Besar Utara 01/03 PG (gue lupa antara 01 atau 03) terus pas gue mau naik kelas 2 gue pindah ke daerah Cirendeu yaitu di SDN Cirendeu 02 dan akhirnya menjelang kelas 5 gue pindah rumah dan akhirnya pindah sekolah juga di deket rumah nenek gue yaitu di daerah Kebayoran Lama di SDN 09 PG. gue SMP di swasta karena jujur aja gue bukan tipikal orang cerdas dan pintar, gue gak pernah dapat juara kelas dan semacamnya cuma gue cukup bisa diandalkan dalam beberapa mata pelajaran. gue SMP di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta. lalu setelah lulus SMP gue lanjut ke jenjang pendidikan SMA dan tentu saja di swasta again, yaitu di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta. alasannya? sama, karena gue gak keterima negri because NEM gue dibawah banget. yang jelas gue sadar diri pada saat itu bahwa gue swasta aja, ngga usah negri. lalu gue akhirnya kuliah di Fakultas Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Anyway, gue bukan mau menceritakan soal kenapa gue bisa mengetik ini. tapi setelah gue melihat vlognya kak gitasav yang ber-opini soal agama, gue mulai sedikit mau membagi kisah gue selama sekolah yang bisa dibilang gue menuntut ilmu di sekolah agama islam. bukan membandingkan atau apapun itu, ini cuma berbagi cerita aja dan tentu pengalaman. semoga bermanfaat dan semoga kita bisa paham mengenai pentingnya pendidikan bagi kehidupan kita. check this out....


Jujur aja, setiap orang yang kenalan atau ketemu sama gue pasti mereka menanyakan gue sekolah dimana atau setidaknya orang terdekat gue pasti akan penasaran mengenai track record pendidikan gue. tapi biasaya mereka menanyakan pendidikan gue dari SMP-SMA. jarang banget ada yang nanya TK atau SD gue dimana. karena mungkin itu terlalu lampau atau bisa dibilang gak begitu penting. walaupun menurut gue setiap jenjang pendidikan punya peran dan punya fungsi masing2 dalam pembentukan karakter. yang pertama kali terlontar dari mulut mereka biasanya adalah...


"Gila! lo anak Muhammadiyah sejati ya gyp!"


Bagaimana tanggapan gue? Biasa aja. karena gue sudah pernah mengalami sekolah di Negri dan di Swasta. kalo menurut gue ya, bedanya cuma di disiplin dan tentu saja di biaya. kalo Negri kalian gak perlu ngeluarin banyak biaya, kalau di swasta ya siap2 dengan biaya uang semester, uang pangkal, bayaran, uang buku dan uang SKS. jadi perlu merogoh kocek yang lumayan besar. dan biasanya perspective orang terhadap sekolah swasta adalah di isi dengan kaum borjuis. malah menurut gue justru untuk era sekarang kebalik, sekolah negri malah di dominasi sama anak2 borjuis juga yang udah keliatan dari ujung kaki sampe ujung kepala. terus yang biasanya terlontar di mulut2 orang yang sudah tau track record gue adalah....


"Kenapa pilih Muhammadiyah gyp?"


Dari lubuk hati gue yang paling dalam...Muhammadiyah itu bagus (gue gak di endorse atau gue gak di kasih beasiswa ya!!! tapi semoga saja Rektor, Warek III, Dekan FIK, Wadek FIK bisa melihat ini dan gue dibebaskan dari biaya kuliah diganti dengan beasiswa, ya Alhamdulillah) karena gue bisa belajar pelajaran umum dan disertai dengan pelajaran agama yang agak lebih dibandingkan dengan yang lain. dan muhammadiyah itu udah jelas gitu dari zaman dulu kalau emang bergerak di bidang pendidikan. jadi sebenernya udah gak di ragukan lagi kalau kita menuntut ilmu. cuma yang disayangkan yaa perspective orang lain terhadap orang yang menuntut ilmu di sekolah yang berbasis agama. pertanyaannya sama kayak yang di atas "Kenapa pilih itu? kan banyak sekolah swasta yang umum." justru gunanya sekolah Swasta ya itu, ke andalannya ya bergerak di salah satu bidang agama (menurut gue ya) tapi bukan berarti sekolah swasta yang umum itu kurang bagus. engga juga. setiap sekolah pasti memiliki visi, misi dan andalannya masing2 agar memikat hati para murid baru dan orang tua murid agar mereka mempercayakan pendidikannya ke sekolah tersebut. 

Apakah gue menyesal mengenai sekolah di swasta berbasis agama? tentu tidak. gue juga belajar mengenai toleransi agama, gue juga belajar pendidikan umum yang bahkan gue belajar mengenai sejarah sekolah tersebut didirikan, gue juga belajar muatan lokal lainnya. walaupun udah lebih dari 5 tahun gue selalu belajar bahasa arab dan gue sampai saat ini bahasa arabnya cetek banget. tapi setidaknya gue punya basic yang jarang orang bisa untuk era sekarang. gue bukan bangga sekolah di swasta karena gue mampu, engga. tapi pasti di antara kita yang pernah masuk swasta itu biasanya masuk swasta karena gak keterima negri. orang yang gak keterima negri itu juga bukan berarti bodoh dan nanti perspective nya kalo orang2 yang sekolah di swasta itu isinya anak manja dan bodoh2. engga juga. balik lagi ke point sebelumnya bahwa sekolah negri sama swasta hanya berbeda di Kedisiplinan dan Biaya. 


Bicara kedisiplinan, ada beberapa sekolah swasta yang berbasis agama itu berbeda. contoh saja kebijakan sekolah agama islam dengan agama kristen yang berbeda mengenai penampilan para murid. gue punya temen yang dari SD-SMP itu di sekolah swasta katolik. dia pernah cerita kalau orang pinter di sekolah boleh gondrong (untuk laki2) tapi pas dia masuk sekolah islam dia kaget bahwa rambut dia harus dipotong pendek, dan akhirnya salah satu guru kimia gue bilang dikelas...

"Kamu harus patuh dengan peraturan di sekolah ini. kamu boleh pinter dan gondrong di sekolah lama, tapi di sekolah kami tidak boleh gondrong mau dia orang kaya atau dia pinter. semua sama rata."

Ada beberapa orang melihat bahwa ini diskriminasi, gue melihat ini biasa aja. mungkin di sekolah lain kalau kita pintar kita diberikan satu permintaan yang jarang bisa didapatkan bagi setiap orang, yaitu rambut gondrong. bisa jadi itu award buat yang pinter agar mereka memotivasi kawan2 mereka yang mau gondrong atau mau terlihat santai sedikit. gak masalah. gue sampai saat ini tidak pernah mempermasalahkan penampilan seseorang terhadap proses belajar mengajar. contoh lagi, dulu di SMA gue kalau kelas udah di mulai, jaket atau sweater harap di lepas. menurut gue, ini gak penting dan gak ngaruh. no offense tapi kenapa harus dijadikan peraturan yah? toh belajarnya kan tetep di kelas, tetep pake ac, tetep duduk dan semuanya sama aja. bedanya cuma pake jaket sama sweater doang. atau mungkin biar senada? atau mungkin biar keliatan bet (tulisannya begini bukan sih?) sekolahnya? sampai saat ini masih misteri buat gue...


Cuma yang sangat gue sayangkan ketika gue sekolah di swasta berbasis agama adalah gue gak punya temen yang berbeda agama dari gue. even gue punya, pasti bukan berasal dari sekolah yang sama. bisa jadi gue kenalan di tempat lain. dan menurut gue keunggulan sekolah di swasta berbasis agama adalah Gurunya enak2. kalau gurunya enak, otomatis pelajaran yang kita dapet dari dia jadi enak dan mudah dipahami juga. gue pernah menanyakan ke temen gue yang SMA nya di negri soal pelajaran kimia, dia bilang itu pelajaran susah banget. sedangkan gue bilang pelaharan itu super duper gampang. padahal bisa dibilang bahwa temen gue termasuk orang yang juara kelas, dibandingkan gue yang selalu jadi tim hore di kelas waktu zaman SMP ya jauh. jadi gue bisa tarik kesimpulan disitu bahwa cara mengajar Guru juga akan membantu proses Kegiatan Belajar Mengajar terhadap mata pelajaran tersebut. 


Satu lagi yang hampir gue lupa ketika gue lagi ngetik ini adalah, anak yang sekolah di swasta berbasis agama belum tentu agamanya bagus. belum tentu gojlokan dia waktu bersekolah di sekolah tersebut membentuk dia menjadi pribadi yang taat agama. bahkan gue bisa lihat mereka melalaikan perintah agama, padahal perintah tersebut hanya dibutuhkan 5x dalam 1 hari kalian harus menghadap Tuhan. gue sedih kalo soal ini. bukan berarti gue sempurna, tidak juga. tapi pernahkah terlintas di fikiran kalian mengenai "Kenapa sih gue di sekolahin disini?" karena orang tua kalian pasti mau yang terbaik untuk kalian mengenai agama. mungkin untuk saat ini kalian masih memiliki beberapa orang tersayang kalian yang bisa kalian andalkan ketika kalian membutuhkan sesuatu, tapi Tuhan tidak pernah tidur. Justru Tuhan yang menghadirkan orang-orang tersayang kalian di sekeliling kalian. Tuhan begitu sayang kepada kalian, sehingga kalian lupa bagaimana membalas kasih sayang terhadap Tuhan kalian (gue jadi ceramah gini?)

Baiklah, sekian blog saya di malam menuju pagi ini. semoga bermanfaat dan semoga kalian bisa sadar yang selama ini selalu membandingkan negri-swasta. alangkah baiknya bahwa kita jangan pernah membandingkan sesuatu hal yang bisa dibilang perbedaannya setipis kulit bawang. tetap semangat dalam menuntut ilmu. jangan lupa diiringi dengan sembayang dan banyak2 berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar kita selalu dipermudah segala urusannya. Insyallah nanti akan sharing lagi dan bertukar fikiran lagi yang bermanfaat.


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Komentar

Postingan Populer